Stunting Dalam Perspektif Hukum Islam (Upaya Pemda Lebong Menanggulangi Stunting)

Wahyu Saputra, Robi and Kisworo, Budi and Edyar, Busman (2025) Stunting Dalam Perspektif Hukum Islam (Upaya Pemda Lebong Menanggulangi Stunting). Masters thesis, Institut Agama Islam Negeri Curup.

[img] Text
TESIS FINAL SEPTEMBER ROBI WAHYU SAPUTRA.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis yang berlangsung lama, terutama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan. Dalam perspektif Hukum Islam, terutama dalam ranah Hukum Keluarga Islam, pencegahan stunting merupakan tanggung jawab utama orang tua sebagai bentuk pemeliharaan (ḥaḍānah) dan perlindungan terhadap anak. Kegagalan memenuhi hak-hak anak, termasuk hak atas gizi yang layak, Pembinaan program pembangunan keluarga disetiap siklus kehidupan merupakan salah satu program percepatan penurunan stunting yang diharapkan mampu memberikan dampak yang baik bagi keluarga. Berdasarkan hal ini peneliti berasumsi bahwa diantara realita yang berkontribusi dalam terwujudnya rumah tangga yang berkualitas adalah program percepatan penurunan stunting, khususnya dalam menjaga keturunan (ḥifẓ al-nasl) Islam memerintahkan umatnya untuk menjaga keberlangsungan generasi yang sehat, kuat, dan cerdas, yang salah satunya dapat diwujudkan melalui pemenuhan gizi sejak masa kehamilan hingga anak usia dini Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji stunting dari perspektif Hukum Islam, serta menganalisis upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong dalam menanggulanginya sebagai wujud peran negara dalam membantu keluarga. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan normatif dan sosiologis. Data diperoleh melalui studi kepustakaan, dokumentasi, dan wawancara dengan instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab mutlak dalam pemenuhan gizi anak sebagai bagian dari hak hidup dan tumbuh kembang anak dalam keluarga. Masalah Ekonomi bukanlah hal yang dibenarkan untuk tidak memberikan hak yang baik pada anak, Kemiskinan adalah ujian, bukan pembenaran untuk melalaikan kewajiban. Jika tidak mampu, orang tua wajib berikhtiar: bekerja, mencari bantuan, atau memanfaatkan zakat, sedekah, program sosial. Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami-lah yang memberi rezeki kepada mereka dan juga kepada kamu. (QS. Al-Isra’: 31) Artinya: Allah menjamin rezeki, dan kemiskinan tidak boleh dijadikan alasan membiarkan anak menderita termasuk mengalami stunting. Upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong dalam menanggulangi stunting telah dilakukan secara sistematis melalui intervensi spesifik dan sensitif, seperti pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, penguatan posyandu, penyediaan air bersih dan sanitasi, serta pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting. Dengan demikian, pencegahan stunting tidak hanya bersifat medis dan teknis, tetapi juga memiliki dasar yuridis dan moral dalam Hukum Keluarga Islam.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmail
Wahyu Saputra, Robirobiwahyusaputra29@gmail.com
Kisworo, Budibudikisworo55@gmail.com
Edyar, Busmanbusmanedyar@gmail.com
Uncontrolled Keywords: Stunting, Hukum Islam, Upaya Pemerintah Daerah
Subjects: S3 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
K Law > K Law (General)
Divisions: > Hukum Keluarga Islam-S2
> Hukum Keluarga Islam-S2
> Hukum Keluarga Islam-S2
> Hukum Keluarga Islam-S2
Depositing User: akun9 akun 9 akun9
Date Deposited: 18 Sep 2025 03:12
Last Modified: 18 Sep 2025 03:12
URI: http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/9182

Actions (login required)

View Item View Item