Pandangan Imam Mazhab terhadap Mahar-Mahar Eksentrik

Muhammad Hakim, Bintang and Asmara, Musda and Birahmat, Budi (2025) Pandangan Imam Mazhab terhadap Mahar-Mahar Eksentrik. Sarjana thesis, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup.

[img] Text
Bintang - Fulltext.pdf - Accepted Version

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Bintang Muhammad Hakim Nim.21621006 “Pandangan Imam Mazhab Terhadap Mahar-Mahar Eksentrik” Mahar juga merupakan salah satu bentuk memuliakan perempuan yaitu calon mempelai perempuan yang dinikahi. Namun kenyataan yang terjadi dimasyarakat mengenai penentuan mahar perkawinan dilakukan dan dilaksanakan dengan cara tradisi adat yang ada. Selain itu, perkembangan zaman juga kemajuan teknologi dan digital juga menambah daftar mahar unik yang ada di masyarakat sekarang ini. Namun demikian, terkadang tradisi yang dilakukan tersebut unik atau eksentrik yang memberikan kesan tidak sesuai dengan esensi dari mahar tersebut. Maka dari itu tujuan dari penulisan ini adalah memaparkan mengenai Pandangan Imam Mazhab terhadap Mahar-Mahar Eksentrik tersebut. Adapun metode penelitian yang penuis gunakan adalah jenis penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan penelitian studi pustaka (library reaserch). Adapun sumber data diambil dari literatur-literarur yang berkaitan dengan Imam empat Mazhab mengenai mahar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melalui studi literarur dan studi dokumentasi yaitu menelusuri, mengumpulkan, dan mengkaji berbagai sumber tertulis yang berkaitan dengan objek penelitian ini. Adapun teknik analisis data dalam kajian pustaka (library research) ini adalah deskriftif analitik. Yaitu suatu penelitian yang meliputi proses pengumpulan data penyusunan dan menjelaskan atas data-data yang terkumpul kemudian dianalisis dan di interpretasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) ketentuan mahar menurut imam mazhab adalah sesuatu yang dijadikan mahar haruslah suci, halal, jelas, bernilai atau berharga, dan bermanfaat. Akan tetapi, mengenai nilai mahar menurut Imam Maliki dan Imam Hanafi memiliki batas minimal, sedangkan Imam Syafi’i dan Imam Hambali tidak memberikan batas minimal terhadap mahar. Namun mahar yang baik dan berkah adalah mahar yang sesuai kesanggupan dan memudahkan pernikahan. 2) Pandangan imam mazhab terhadap mahar eksentrik adalah memberikan mahar kepada calon mempelai wanita dengan mahar eksentrik hukumnya boleh asalkan tidak bertentangan dengan syariat Islam yaitu memenuhi persyaratan mahar menurut hukum Islam. Bahwa mahar eksentrik diperbolehkan namun harus memenuhi persyaratan mahar yaitu mahar harus berharga dan bernilai, harus suci dan bisa dimanfaatkan, bukan barang curian atau dimiliki secara sah, dan harus jelas bentuk dan zatnya. Adapun mahar jasa diperbolehkan terutama oleh tiga imam mazhab yaitu Imam Syafi’i, Hanafi, Hanbali. Sebagai salah satu contoh mahar eksentrik yang tidak sah atau tidak diperbolehkan adalah mahar ular piton karena merupakan hewan yang najis dan haram zatnya. Kata kunci : Mahar, Eksentrik, Imam Mazhab

Item Type: Thesis (Sarjana)
Creators:
CreatorsEmail
Muhammad Hakim, Bintangbintang.mhs@iaincurup.ac.id
Asmara, Musdamusdaasmara@iaincurup.ac.id
Birahmat, BudiBudibirahmat@gmail.com
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: akun3 akun3
Date Deposited: 10 Jul 2025 05:19
Last Modified: 10 Jul 2025 05:19
URI: http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/8325

Actions (login required)

View Item View Item