Fenalisa, Nirvia and Mabrursyah, Mabrursyah and Wihidayati, Sri (2019) Implikasi Pemenuhan Nafkah Suami Yang Terpidana Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga Di Lapas Klas IIA Curup. Sarjana thesis, IAIN Curup.
Text
IMPLIKASI PEMENUHAN NAFKAH SUAMI YANG TERPIDANA TERHADAP KEHARMONISAN RUMAH TANGGA DI LAPAS KLAS IIA CURUP.pdf - Accepted Version Download (3MB) |
Abstract
Nafkah berarti biaya, belanja, pengeluaran uang. Sedangkan dalam istilah fiqh nafkah merupakan semua kebutuhan dan keperluan yang berlaku menurut keadaan dan tempat, seperti makanan, pakaian, rumah, dan lain-lain. Di dalam Hukum Islam apabila pasangan suami istri masih berada dalam suatu ikatan perkawinan yang sah maka suami masih wajib untuk memberikan nafkah kepada keluarganya tetapi permasalahannya ketika suami terpidana dan tengah menjalani hukuman didalam penjara bagaimana sang suami ini memberikan nafkah kepada istrinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Apa saja hak-hak narapidana untuk memenuhi kewajibannya di dalam rumah tangga di Lapas Klas IIA Curup 2). Bagaimana pemenuhan kewajiban nafkah suami yang berstatus narapidana 3). Bagaimana implikasinya terhadap keharmonisan rumah tangga. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan metode kualitatif yaitu jenis penelitian yang temu-temuannya tidak berbentuk hitungan. Melainkan data tersebut diperoleh penulis dengan cara wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan, memo, dan dokumen lainnya. Adapun hasil dari penelitian ini 1). hak-hak narapidana di atur dalam UU. Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995 sebagai bentuk kebijakan dari pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada narapidana walaupun ia telah melanggar hukum. 2). Suami yang berstatus narapidana ini masih bisa memenuhi kewajiban nafkah lahirnya untuk keluarga sesuai dengan kemampuannya. Adapun cara mereka untuk menafkahi keluarganya dengan mengikuti kegiatan pembinaan kemandirian dan asimilasi sehingga dari apa yang mereka kerjakan akan mendapatkan upah walaupun tidak banyak. Mengenai nafkah batin masih bisa diberikan kecuali berhubungan bilogis untuk menyalurkan hasrat seksual, yaitu dengan cara mengunjungi ketika besukan dan disanalah mereka bisa meluapkan penat yang ada seperti mencurahkan rasa kasih sayang, saling tukar fikiran, saling memberikan perhatian satu sama lain, bercanda-tawa, dan bercerita. 3). Mengenai dampak dari pemenuhan kewajiban nafkah suami yang berstatus narapidana bagi keharmonisan rumah tangga ini sangat berpengaruh, di sebabkan apabila salah satu pasangan tidak berada dalam satu rumah mereka akan kesulitan untuk berkomunikasi dan menggurus rumah tangga. Sehingga dari sebagian narapidana yang tengah menjalani hukuman di Lapas ini banyak yang bercerai dengan istrinya dikarenakan tidak bisa menerima kekurangan satu sama lain.
Item Type: | Thesis (Sarjana) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Nafkah Narapidana dan Keharmonisan | ||||||||
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman K Law > K Law (General) |
||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Mrs yuni hartini | ||||||||
Date Deposited: | 21 Feb 2023 08:21 | ||||||||
Last Modified: | 21 Feb 2023 08:21 | ||||||||
URI: | http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/2110 |
Actions (login required)
View Item |