Sihir dalam Al-Qur'an (Studi Komparatif Ibnu Katsir, Al-Qurthubi dan M Quraish Shihab)

Fajri, Muhammad Zul and Saputra, Hasep and Febriyarni, Busra (2021) Sihir dalam Al-Qur'an (Studi Komparatif Ibnu Katsir, Al-Qurthubi dan M Quraish Shihab). Sarjana thesis, IAIN Curup.

Text
SIHIR DALAM AL-QUR’AN.pdf - Accepted Version
Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengertian dari sihir menurut tafsir dari Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, dan M.Quraish Shihab, kemudian bagaimana penafsiran dari ketiga mufasir tentang sihir didalam surah Al-Baqarah 102, surah yunus ayat 81, dan Muddasir ayat 24, dan pada akhirnya melihat bagaimana perbandingan tafsir antara Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, dan M.Quraish Shihab tentang ayat-ayat sihir yang udah disebutkan sebelumnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Komparatif atau muqarran. Metode Tafsir muqarran adalah metode yang membandingkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki persamaan atau kemiripan redaksi, yang berbicara tentang masalah atau kasus yang berbeda, dan yang memiliki redaksi yang berbeda bagi masalah atau kasus yang sama atau diduga sama”. Termasuk dalam objek bahasan metode ini adalah membandingkan ayat-ayat Al-Quran dengan sebagian yang lainnya, yang tampaknya bertentangan, serta membandingkan pendapat- pendapat ulama tafsir menyangkut penafsiran ayat-ayat Al-Qura. Al-Kumi, menyatakaan bahwa tafsir muqaran antar ayat merupakan upaya membandingkan ayat-ayat Al-Quran antara sebagian dengan sebagian lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan beberapa kesimpulan yaitu; 1) sihir adalah suatu bentuk kerja sama yang dilakukan antara tukang sihir dan setan agar dapat menyesatkan manusia, 2) dalam tafsirnya ketiga mufasir banyak mengutip pernyataan dari berbagai ulama tafsir lainnya, baik didalam tafsir Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, dan M.Quraish shihab, sihir merupakan sesuatu hal yang sudah Allah tetapkan, dengan tujuan untuk menjadi cobaan bagi manusia, 3) dalam hal mengambil periwayatan ketiganya sama-sama mengambil banyak pendapat dari ulama-ulama maupun mufasir lainnya, serta memasukkan riwayat-riwayat hadis yang berkenaan dengan sihir ini, perbedaan latar belakang keilmuan dari ketiga mufasir menjadi salah satu hal yang menimbulkan perbedaan dalam hal tafsir, khususnya dalam hal sihir.

Item Type:

Thesis (Sarjana)

Creators: