Penerapan Prinsip Kehati-Hatian dalam Meminimalkan Resiko Pembiayaan (Studi Kasus BMT Pat Sepakat IAIN Curup)

Aprianti, Aprianti and Noprizal, Noprizal and Febriyarni, Busra (2018) Penerapan Prinsip Kehati-Hatian dalam Meminimalkan Resiko Pembiayaan (Studi Kasus BMT Pat Sepakat IAIN Curup). Sarjana thesis, Institut Agama Islam Negeri Curup.

Text
PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM MEMINIMALKAN RESIKO PEMBIAYAAN (Studi Kasus BMT Pat Sepakat.pdf - Accepted Version
Download (2MB)

Abstract

Sistem perbankan termasuk koperasi di Indonesia pada dasarnya menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian pembiayaan, tidak terkecuali pada BMT Pat Sepakat. Penerapan prinsip kehati-hatian bertujuan untuk meminimalkan resiko pembiayaan seperti kredit macet. Prinsip kehati-hatian (Prudential Principle) dapat dilihat dari aspek 6C+S (Character, capacity, capital, condition of economy, collateral, constrains) serta berprinsip Syari’ah dalam pemberian pembiayaan. Penelitian ini lakukan untuk mengetahui Bagaimana penerapan prinsip kehati-hatian (Prudential Principle) dan Bagaimana analisis prinsip kehati-hatian dalam meminimalkan resiko pembiayaan yang dilakukan BMT Pat Sepakat IAIN Curup. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisa deskriptif. Pengumpulan data dengan mengumpulkan data-data aktual yang relevan atau sumber data (Primer maupun Sekunder) dan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi di BMT Pat Sepakat. Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa penerapan prinsip kehati�hatian (Prudential Principle) dengan menggunakan aspek 6C+S menjadi pedoman pemberian pembiayaan pada BMT Pat Sepakat. Meskipun dalam prakteknya yang digunakan hanya aspek 3C+S (Character, Capacity, Collateral) dan berprinsip syari’ah selebihnya hanya dijadikan aspek tambahan saja. Selain itu BMT Pat Sepakat dalam melakukan analisis melalui aspek karakter masih kesulitan dalam menilai watak dari calon nasabah pembiayaan dikarenakan watak calon nasabah pembiayaan yang cenderung berubah-rubah dan sulit ditebak sehingga menjadi salah satu penyebab tingkat NPF pada tahun 2016-2017 yang sangat tinggi dan berada diatas angka maksimal pembiayaan bermasalah yang telah di tetapkan oleh BI yaitu 5%.

Item Type:

Thesis (Sarjana)

Creators: