Efendi, Ibrahim and Rifanto Bin Ridwan, Ridwan and Hamengkubuwono, Hamengkubuwono (2025) Analisis Putusan Hakim Pengadilan Agama Rejang Lebong Terhadap Hak Asuh Anak Akibat Perceraian. Masters thesis, Institut Agama Islam Negeri Curup.
![]() |
Text
IBRAHIM EFENDI (23801011).pdf - Accepted Version Download (2MB) |
Abstract
Studi ini berfokus pada Pengadilan Agama Rejang Lebong, yang merupakan representasi dari dinamika hukum dan sosial di daerah ini. Melalui analisis putusan hakim, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai praktik pengambilan keputusan terkait hak asuh anak dan dampaknya terhadap kesejahteraan anak pasca perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis putusan hakim Pengadilan Agama Rejang Lebong terhadap hak asuh anak akibat perceraian dan menggali faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pendekatan kualitatif dalam penelitian hukum bertujuan untuk menggali makna mendalam dari suatu fenomena hukum dalam konteks sosial dan budaya yang relevan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan pendekatan interpretatif. Peneliti akan menelaah bagaimana hakim mempertimbangkan faktor-faktor hukum, sosial, dan psikologis dalam memutuskan hak asuh anak, serta mengidentifikasi prinsip-prinsip hukum yang diterapkan dalam keputusan tersebut. Hasil Penelitian menjelaskan bahwa putusan di Pengadilan Agama Rejang Lebong, bahwa putusan hakim dalam perkara hak asuh anak akibat perceraian didasarkan pada berbagai pertimbangan hukum dan kepentingan terbaik bagi anak. Hakim mempertimbangkan aspek hukum Islam, peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kondisi psikologis dan kesejahteraan anak dalam menentukan pihak yang paling layak mendapatkan hak asuh. faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan hakim meliputi: 1). Aspek hukum. Hakim mempertimbangkan ketentuan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan Undang-Undang Perkawinan terkait hak asuh anak pasca perceraian. 2). Kondisi ekonomi dan psikologis orang tua. Kelayakan finansial serta kesiapan mental dan emosional dari pihak yang mengajukan hak asuh menjadi faktor penting dalam keputusan hakim. 3). Usia dan kebutuhan anak. Anak yang masih dalam usia belum mumayyiz cenderung diasuh oleh ibu, kecuali terdapat alasan kuat untuk menetapkannya kepada ayah. 4). Faktor sosial dan lingkungan. Stabilitas lingkungan tempat tinggal dan dukungan keluarga dari pihak yang mendapatkan hak asuh juga menjadi pertimbangan penting
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Putusan Hakim, Perceraian, Hak Asuh Anak | ||||||||
Subjects: | S3 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM > BF Psychology H Social Sciences > H Social Sciences (General) K Law > K Law (General) L Education > L Education (General) |
||||||||
Divisions: | > Hukum Keluarga Islam-S2 > Hukum Keluarga Islam-S2 > Hukum Keluarga Islam-S2 > Hukum Keluarga Islam-S2 |
||||||||
Depositing User: | akun9 akun 9 akun9 | ||||||||
Date Deposited: | 18 Sep 2025 02:52 | ||||||||
Last Modified: | 18 Sep 2025 02:52 | ||||||||
URI: | http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/8969 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |