Tradisi Namat pada Pesta Pernikahan di Desa Tanjung Raya dalam Perspektif Hukum Islam

SIRLIAN PRANATA, sirlian and Shesa, Laras and soderi, ridhokimura (2024) Tradisi Namat pada Pesta Pernikahan di Desa Tanjung Raya dalam Perspektif Hukum Islam. Sarjana thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP.

[img] Text
SKRIPSI TRADISI NAMAT full 100 2024.pdf - Accepted Version

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Sirlian Pranata, NIM. 20621040, “Tradisi Namat Pada Pesta Pernikahan Di Desa Tanjung Raya Dalam Perspektif Hukum Islam”, Skripsi Program Studi Hukum Keluarga Islam IAIN Curup. Penelitian ini dilator belakangi oleh Di Desa Tanjung Raya Kecamatan Semende Darat Tengah Kabupaten Muara Enim, ada beberapa hal yang sangat unik dalam acara pernikahan (walimah al-ursy) seperti halnya prosesi upacara yang diselenggarakan saat acara pernikahan. Tradisi ini sudah menjadi turun temurun yang eksistensinya masih berlangsung sampai saat ini. Bahkan jika dalam suatu pernikahan tidak diiringi dengan tradisi ini, maka akan terasa kurang meriah pernikahan tersebut. Tradisi ini dikenal dengan tradisi Namat. Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui tentang Tradisi Namat di Desa Tanjung Raya, 2) Untuk mengetahui tentang tradisi Namat di Desa Tanjung Raya dalam Perspektif hukum islam. Penelitian ini berbentuk kualitatif. Penelitian kualitatif yang berjenis metode deskriptif, metode yang bertujuan untuk menggambarkan data yang telah terkumpul dan metode deduktif, metode yang menggunakan penalaran dengan menarik kesimpulan yang mulai dari pernyataan-pernyataan umum menuju pernyataan-pernyataan yang lebih khusus. Hasil penelitian menunujkan bahwa: 1) bahwa tradisi Namat ini sudah ada dan diwariskan sejak zaman nenek moyang, Namat artinya mengakhiri masa lajang dan namat ini adalah arak-arak an yang dilakukan menggunaan tandu yang tebuat dari bambu yang digunakan untuk mengangkat kedua mempelai (pengantin) di iringi oleh kerabat dekat dan keluarga. Tujuan dari tradisi ini untuk melestarikan warisan budaya semende serta memperkenalkan kepada Masyarakat bahwa kedua mempelai sudah resmi dan sah berumah tangga sehingga tidak menimbulkan fitnah Dilihat dari respond Masyarakat desa Tanjung Raya bahwa mereka sangat menghargai akan sebuah warisan budaya (adat). Antusiasme dalam melaksanakan sebuah tradisi terlihat dengan berlangsungnya tradisi Namat itu sendiri. 2) Adanya Persyaratan-persyaratan bagi pelaksanaan pernikahan ini sebenarnya tidak bertentangan dengan syari at Islam. Karena persyaratan yang telah di tentukan dalam masyarakat Desa Tanjung Raya itu tidak sampai menjadikan batalnya walimah al-ursy, dan tidak mengurangi syarat sah nya suatu walimah al-ursy menurut islam. Kata Kunci: Namat, Hukum Penikahan, Persfektif Islam

Item Type: Thesis (Sarjana)
Creators:
CreatorsEmail
SIRLIAN PRANATA, sirliansirlian.mhs@iaincurup.ac.id
Shesa, Larasshesalaras@gmail.com
soderi, ridhokimurarhidokimura@iaincurup.ac.id
Uncontrolled Keywords: Namat, Hukum Penikahan, Persfektif Islam
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: akun3 akun3
Date Deposited: 29 Jul 2024 04:06
Last Modified: 29 Jul 2024 04:06
URI: http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/7034

Actions (login required)

View Item View Item