MELALAIKAN SHALAT DALAM AL-QUR’AN (Studi Komparatif Penafsiran Imam Ibnu Katsir, Syaikh Muhammad Sayyid Athiyyah Thantowi dan M. Quraish Shihab )

Mirzah, Mirzah and Yunita, Nurma and Putra, Alven (2024) MELALAIKAN SHALAT DALAM AL-QUR’AN (Studi Komparatif Penafsiran Imam Ibnu Katsir, Syaikh Muhammad Sayyid Athiyyah Thantowi dan M. Quraish Shihab ). Sarjana thesis, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup.

[img] Text
MELALAIKAN SHALAT DALAM AL-QUR’AN.pdf

Download (2MB)

Abstract

Shalat merupakan ibadah yang wajib dijalani oleh umat Islam, dikarenakan adanya pensyariatan dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi, masih menjadi perdebatan mengenai hukuman atau efek dari melalaikannya. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya literasi yang memadai, serta argumentasi dari para mufassir yang komprehensif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library Research) dengan menggunakan teori komparatif. Yaitu untuk mengelaborasikan hasil dari penafsiran dua tokoh mufassir ke namaan yaitu imam Ibnu Katsir, Syaikh Muhammad Sayyid Athiyyah Thantowi, dan M. Quraish Shihab, dan atas pemaknaan kelalaian terhadap shalat yang terkandung dalam QS. Al-Ma’un ayat 4-5. Hasil penelitian ini, ditemukan bahwa meskipun berangkat dari ayat yang sama, akan tetapi memiliki latar belakang, serta metode dan corak yang berbeda. imam Ibnu Katsir dan Syaikh Muhammad Sayyid Athiyyah Thantowi memiliki pandangan yang berbeda. pertama, penafsiran Imam Ibnu Katsir Menafsirkan makna melalaikan shalat dalam Al-Qur’an adalah orang-orang munafik yang melaksanakan shalat secara terang-terangan, namun tidak mau melaksanakannya ketika tidak dilihat oleh manusia. Adapun penafsiran Syaikh Muhammad Sayyid Athiyyah Thantowi menafsirkan makna melalaikan shalat dalam Al-Qur’an adalah, orang yang meninggalkan shalatnya, acuh tak acuh terhadap shalatnya, dan melanggar syarat, rukun, sunnah, dan adab dalam shalat. Kemudian penafsiran M. Quraish Shihab menafsirkan makna melalaikan shalat dalam Al-Qur’an adalah maka kecelakaan besarlah bagi orang- orang yang shalat, yaitu orang yang lalai dari esensi shalat mereka, yaitu orang-orang yang senantiasa berbuat riya, pamrih serta bermuka dua dan menghalangi dirinya dan orang lain untuk menolong dengan barang berguna. Kedua, hasil dari ketiga mufasir ini dapat di simpulkan bahwa melalaikan shalat tidak hanya dari segi waktu, dan orang-orang yang senantiasa berbuat riya, tetapi juga orang yang lalai dari melaksanakan rukun-rukun dan syarat-syaratnya seperti, tidak menyempurnakan wudhu, tidak menyempurnakan tuma’ninah, tidak menyempurnakan ruku’ dan sujud, termasauk orang yang melalaikan shalat. Kata kunci: Melalaikan Shalat; Perbandingan; Ibnu Katsir, Syaikh Muhammad Sayyid Athiyyah Thantowi dan M. Quraish Shihab;

Item Type: Thesis (Sarjana)
Creators:
CreatorsEmail
Mirzah, MirzahUNSPECIFIED
Yunita, Nurmanurmayunita@iaincurup.ac.id
Putra, Alvenalvenputra1708@gmail.com
Subjects: H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: akun3 akun3
Date Deposited: 23 Feb 2024 08:30
Last Modified: 23 Feb 2024 08:30
URI: http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/5832

Actions (login required)

View Item View Item