Pernikahan Wanita Yang Berzina Dengan Laki-laki Yang Bukan Menzinahinya Perspektif Hukum Islam Ditinjau dari Maslahah Mursalah

Ushama, Shila Huddin and Birahmat, Budi and Hakim, Anwar (2023) Pernikahan Wanita Yang Berzina Dengan Laki-laki Yang Bukan Menzinahinya Perspektif Hukum Islam Ditinjau dari Maslahah Mursalah. Sarjana thesis, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup.

[img] Text
Fulltext.pdf - Accepted Version

Download (3MB)

Abstract

Perubahan zaman saat ini dapat dikatakan “Jahiliyah Modern” karena banyak sekali terjadi kemaksiatan dan kefasikan yang menyebar di dunia, terutama dikalangan remaja. Salah satu dampak pergaulan bebas menjadikan generasi muda jatuh pada perzinaan. Mereka yang telah berzina, sering diklaim tidak punya masa depan menikah dengan orang beriman, oleh karenanya ada sebagian ulama’ yang berpendapat bahwa wanita yang telah berzina tidak pantas untuk disandingkan dengan pria yang beriman dan sholeh begitu juga sebaliknya. Dan persoalan tersebut juga dijelaskan dalam Q.S An-Nur 3 bahwa haram hukumnya menikah dengan pezina atau wanita yang berzina, Lebih dari itu wanita yang telah berzina harus menikah dengan laki-laki yang menzinahinya atau dengan laki-laki yang pernah melakukan perbuatan zina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan hukum islam terhadap pernikahan wanita yang berzina dengan laki-laki yang bukan menzinahinya, yang kemudian ditinjau dari maslahah mursalah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur. Dengan menggunakan pendekatan Deskriptif-Deduktif yaitu, menjelaskan dan mendeskripsikan suatu masalah dengan cara menarik kesimpulan dari permasalahan yang bersifat umum menjadi khusus dengan cara yang logis dan dibuktikan dengan data yang valid. Adapun hasil penelitian ini adalah pertama, Menurut mazhab Hanafiyah dan Syafi’iyah, boleh menikahi wanita pezina baik itu laki yang menzinahinya (diutamakan) atau pun laki-laki yang bukan menzinahinya. Kedua, Menurut mazhab Malikiyah dan Hanabillah, tidak boleh (tidak sah) menikahi wanita pezina dari selain laki-laki yang menzinahinya dan jika demikian itu terjadi maka wanita tersebut harus memenuhi beberapa syarat: bertaubat dari perbuatan zinanya dan telah melalui masa iddah selama 3 bulan atau 3 kali haid. Tinjauan maslahah dalam persoalan ini, boleh menikahi wanita pezina atau wanita yang berzina dengan syarat wanita tersebut telah bertaubat dari perbutan zinanya dan telah menjalani masa iddahnya, karena keterkaitan maslahah dalam hal ini ialah sebagai upaya untuk memelihara dirinya dari perbuatan zina yang berkelanjutan dan pernikahan wanita pezina atau wanita yang berzina sebagai upaya untuk memelihara dirinya kerusakan yang lebih besar.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Creators:
CreatorsEmail
Ushama, Shila HuddinUNSPECIFIED
Birahmat, BudiBudibirahmat@gmail.com
Hakim, Anwaranwarhakim@gmail.com
Uncontrolled Keywords: Zina, Hukum Islam, Maslahah Mursalah
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: akun1 akun1
Date Deposited: 27 Dec 2023 07:46
Last Modified: 27 Dec 2023 07:46
URI: http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/5400

Actions (login required)

View Item View Item