Main Article Content

Abstract

Children are the mandate from Allah in that children have the rights to live and be loved by parents. Children’s growth and development are very dependent upon how parents educate and guide them. Children are like white paper given the potential by Allah, and such potential must be developed by parents in any condition and situation even though, for instance in a particular case, the parents must get divorce. Departing from this argument, this study aimed to find out a depiction of children's (17 children) education continuity after their parents got divorce in Babakan Baru Village, Bermani Ulu Raya District, Rejang Lebong Regency, Bengkulu. This study used a qualitative approach with key informants referring to parents who got divorce, close family members, child victims of divorce, and community and religious leaders. In addition, the marriage registrars of KUA in Bernani Ulu Raya were involved as the secondary informants. The data were obtained from observations and interviews, and they were analyzed using the approach of Miles et al with the stages encompassing data reduction, data presentation, and drawing conclusion. This study found the conclusion that the continuity of children's education after parental divorce in Babakan Baru Village was not solely grounded in parental divorce, but it was more dominantly influenced by economic factors and parents' awareness of the importance of children’s education.


 

Keywords

Problematic Children's Education Parental Divorce

Article Details

How to Cite
Trianti, D., Nuzuar, N., Siswanto, S., Warsah, I., & Endang, E. (2020). Problematika Pendidikan Anak Pasca Perceraian Orangtua. ENLIGHTEN: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 3(2), 106-121. https://doi.org/10.32505/enlighten.v3i2.1794

References

  1. Abidin, Z., Nurhayati, N. F., & Lestari, D. A. (2018). Akhlak Mulia Ditinjau Dari Pendidikan Agama Islam dalam keluarga. Prosiding Seminar Nasional Psikologi Unissula, 0(0), Article 0. http://lppm-unissula.com/jurnal.unissula.ac.id/index.php/psnpu/article/view/3790
  2. Afrida, A. (2018). Hakikat Manusia dalam Perspektif Al-Quran. Al-Qisthu: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Hukum, 16(2), 54–59.
  3. Al Yakin, A. (2016). Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Anak (Studi Kasus Di SMA Negeri 1 Kecamatan Nosu Kabupaten Mamasa). Pepatudzu: Media Pendidikan Dan Sosial Kemasyarakatan, 8(1), 1–13.
  4. Asilah, A., & Hastuti, D. (2014). Hubungan tingkat stres ibu dan pengasuhan penerimaan penolakan dengan konsep diri remaja pada keluarga bercerai. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 7(1), 10–18.
  5. Asman, A. (2019). Early Age Marriage Ditinjau Dari UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974 Dan Analisis Konsep Hukum Islam. Jurnal Mahkamah: Kajian Ilmu Hukum Dan Hukum Islam, 4(2), 179–200.
  6. Azmi, M. N., & Zulkifli, M. (2018). Manusia, Akal Dan Kebahagiaan (Studi Analisis Komparatif antara Al-Qur’an dengan Filsafat Islam). Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan Dan Kemasyarakatan, 127–147.
  7. Daheri, M., & Warsah, I. (2019). Pendidikan Akhlak: Relasi Antara Sekolah Dengan Keluarga. At-Turats: Jurnal Pemikiran Pendidikan Islam, 13(2), 1–20.
  8. Fikri, A. S. N. (2018). Resiliensi pada remaja yang menjadi korban perceraian orang tua [PhD Thesis]. Uin Sunan Gunung Djati Bandung.
  9. Gazali, S. (2018). Pendidikan Anak Dalam Keluarga Perspektif Islam. Darul Ulum: Jurnal Ilmiah Keagamaan, Pendidikan Dan Kemasyarakatan, 27–60.
  10. Gumelar, G. (2017). Penampilan Guru (teacher appearance) terhadap penerimaan siswa SD di Jakarta.
  11. Haderani, H. (2018). Tinjauan Filosofis tentang Fungsi Pendidikan dalam Hidup Manusia. Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1).
  12. Hair, M. A., & Hair, M. A. (2018). Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Dan Masyarakat. Ahsana Media, 4(2), 28–34. https://doi.org/10.31102/ahsana..4.2.2018.28-34
  13. Handayani, F., & Syafliwar, S. (2017). Implementasi Mediasi dalam Penyelesaian Perkara Perceraian di Pengadilan Agama. Jurnal Al Himayah, 1(2), 227–250.
  14. Harisah, A. (2018). Filsafat Pendidikan Islam Prinsip dan Dasar Pengembangan. Deepublish.
  15. Hasanah, U. (2020). Pengaruh Perceraian Orangtua Bagi Psikologis Anak. Agenda: Jurnal Analisis Gender Dan Agama, 2(1), 18–24.
  16. Helaluddin, & Wijaya, H. (2019). Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan Teori & Praktik. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.
  17. Kartono, M. (2005). Perbandingan perilaku agresif antara remaja yang berasal dari keluarga bercerai dengan keluarga utuh. Jurnal Psikologi Vol, 3(1), 1.
  18. Kusmira, D. (2018). Moderatism of Pesantren Education in Indonesia. Jurnal Ilmiah Pesantren, 4(2).
  19. Kusumawati, T. (2016). Metode Penanaman Nilai–Nilai Agama Dan Moral Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Al Amanah Desa Gembong Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2013/2014 [PhD Thesis]. IAIN Purwokerto.
  20. Lisnasari, S. F. (2017). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Snowball Throwing pada Mata Pelajaran IPA di SD Swasta Ichwanussafa Tahun Pelajaran 2016/2017. Keguruan, 5(2).
  21. Miles, M. B., Huberman, M. A., & Saldana, J. (2014). Drawing and verifying conclusions. Qualitative data analysis: A methods sourcebook.
  22. Moleong, L. J. (2010). Methodology of Qualitative Research. Bandung: Remaja Rosda Karya.
  23. Mone, H. F. (2019). Dampak perceraian orang tua terhadap perkembangan psikososial dan prestasi belajar. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, 6(2), 155–163.
  24. Raco, J. (2018). Metode penelitian kualitatif: Jenis, karakteristik dan keunggulannya. https://doi.org/10.31219/osf.io/mfzuj
  25. Rakhmawati, I. (2015). Peran keluarga dalam pengasuhan anak. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 6(1), 1–18.
  26. Ramadhani, P. E., & Krisnani, H. (2019). Analisis Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Anak Remaja. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 2(1), 109–119.
  27. Razi, A. D., Siregar, M., & Zulkarnain, Z. (2018). Children Imitation on Daily Languages Family Counseling Perspective. ENLIGHTEN: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 1(2), 139-149. https://doi.org/10.32505/enlighten.v1i2.774
  28. Riadin, A., & Fitriani, C. L. (2018). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Berbantuan Media Alat Peraga Konkret Pada Peserta Didik Kelas V SDN-4 Kasongan Baru Tahun Pelajaran 2016/2017. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 13(2), 1–5.
  29. Roulston, K. (2014). Analysing interviews. The SAGE Handbook of Qualitative Data Analysis, 297–312.
  30. Saihu, S. (2020). Pendidikan sosial yang terkandung dalam Surat At-Taubah Ayat 71-72. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 9(01), 127–148.
  31. Suwendra, I. W. (2018). Metodologi penelitian kualitatif dalam ilmu sosial, pendidikan, kebudayaan dan keagamaan. Nilacakra.
  32. Utami, D. D. (2018). Pembinaan Keagamaan Terhadap Anak Panti Asuhan Dharmo Yuwono Purwokerto [PhD Thesis]. IAIN Purwokerto.
  33. Wandasari, Y. (2017). Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Sebagai Pembentuk Pendidikan Berkarakter. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan), 2(2).
  34. Warsah, I. (2017). Kesadaran Multikultural sebagai Ranah Kurikulum Pendidikan. Ta’dib : Jurnal Pendidikan Islam, 6(2), 268–279. https://doi.org/10.29313/tjpi.v6i2.2845
  35. Warsah, I. (2018a). Interkoneksi Pemikiran Al-Ghazāli dan Sigmund Freud Tentang Potensi Manusia. Kontekstualita, 32(01), Article 01. http://e-journal.lp2m.uinjambi.ac.id/ojp/index.php/Kontekstualita/article/view/30
  36. Warsah, I. (2018b). Pendidikan Keimanan Sebagai Basis Kecerdasan Sosial Peserta Didik: Telaah Psikologi Islami. Psikis : Jurnal Psikologi Islami, 4(1), 1–16. https://doi.org/10.19109/psikis.v4i1.2156
  37. Warsah, I. (2020a). Forgiveness Viewed from Positive Psychology and Islam. Islamic Guidance and Counseling Journal, 3(2), 108–121.
  38. Warsah, I. (2020b). Pendidikan Islam dalam Keluarga: Studi Psikologis dan Sosiologis Masyarakat Multi Agama Desa Suro Bali. Tunas Gemilang Press.