Hasim, Wahid and Kusen, Kusen and Hartini, Hartini (2021) Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Akibat Covid- 19 dan Implikasinya terhadap Strategi Guru dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPIT An-Nida, Lubuklinggau. Masters thesis, Institut Agama Islam Negeri Curup.
Text
Tesis full text.pdf - Accepted Version Download (3MB) |
Abstract
Adanya Covid-19 yang berasal dari Wuhan Cina yang menyebar keseluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia, telah banyak menimbulkan korban jiwa dan meruntuhkan sendi-sendi sendi-sendi kehidupan disemua bidang, termasuk bidang pendidikan. Akibat Covid-19 ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh, tujuannya untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran Covid-19, sehingga kesehatan lahir dan batin siswa, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan seluruh warga sekolah tetap terjaga. Dengan diberlakukannya kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh di setiap jenjang pendidikan ini, tentunya kepala sekolah mengeluarkan kebijakan administratif sebagai kebijakan subtantif dari pemerintah dalam melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh, agar proses pendidikan tetap berjalan dalam masa darurat Covid-19. Dengan adanya kebijakan ini, tentunya berimplikasi terhadap strategi guru dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, baik yang dilakukan melalui dalam jaringan (online) maupun luar jaringan (offline) atau kombinasi antara dalam jaringan dan luar jaringan, sesuai dengan kondisi sekolah. Dengan latar belakang masalah tersebut, bagaimana kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akibat Covid- 19 dan implikasinya terhadap strategi guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPIT An-Nida’ Lubuklinggau tahun ajaran 2020/2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akibat Covid- 19 dan implikasi terhadap strategi guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam tahun ajaran 2020/2021. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Bentuk penelitiannya deskriptif yaitu menggambarkan suatu keadaan atau fenomena kejadian yang diteliti apa adanya serta diarahkan untuk memaparkan fakta-fakta, kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat. Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis kualitatif dalam bentuk deskriptif kualitatif yaitu mengungkap dan menggambarkan apa adanya mengenai suatu fenomena atau keadaan yang menjadi subjek dan objek penelitian sesuai apa adanya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, teknik pengumpulan datanya yakni observasi terhadap objek yang diteliti yaitu gambaran umum SMPIT An-Nida’ Lubuklinggau, kebijakan pembelajaran jarak jauh di SMPIT An-Nida’ Lubuklinggau, dan implikasinya terhadap strategi guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang mencakup perencanaan strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi. Teknik berikutnya yakni wawancara terhadap subjek yang diteliti yaitu ketua yayasan, kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang bidang kurikulum, guru Pendidikan Agama Islam, orang tua/wali siswa, dan siswa. Teknik pengumpulan data selanjutnya yakni dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal, catatan-catatan transkrip, buku-buku, dokumen-dokumen dan lain-lain yang diperlukan, kemudian diverifikasi dan dianalisis. Dari hasil penelitian didapatkan, bahwa kebijakan pembelajaran Jarak Jauh akibat Covid-19 di SMPIT An-Nida’ Lubuklinggau yang dilakukan kepala sekolah selama masa darurat penyebaran covid-19 dalam kegiatan pembelajaran yaitu: Pertama, menetapkan tujuan pembelajaran jarak jauh yakni untuk memastikan pemenuhan hak siswa mendapatkan layanan pendidikan, melindungi warga satuan pendidikan, mencegah penularan dan penyebaran Covid-19, dan pemenuhan dukungan psikososial bagi seluruh warga sekolah. Kedua, model pengelolaan satuan pendidikan yakni ditetapkan bekerja dan mengajar dilakukan dari rumah, membuat jadwal piket di sekolah. Ketiga, sistem pembelajaran yakni menggunakan sistem dalam jaringan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media sosial. Keempat, rencana berkelanjutan pembelajaran yakni menginstruksikan guru untuk tetap mengadakan Pembelajaran Jarak Jauh dalam jaringan sampai pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh berakhir. Kelima, pembinaan dan pemantauan yakni mengadakan pembinaan dan pemantauan terhadap guru dalam pelaksanaan PJJ dalam jaringan. Keenam, kesiapan sarana dan prasarana yakni memastikan guru dan siswa mempunyai sarana dan prasarana pembelajaran dalam jaringan serta aplikasi media sosial yang digunakan. Ketujuh, program pengasuhan yakni memberikan dukungan terhadap orang tua/wali siswa dalam pelaksanaan PJJ daring. Kedelapan membentuk tim siaga darurat Covid-19 yakni dengan membentuk tim satuan tugas pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Kesembilan memberikan laporan yakni memberikan laporan kepada dinas pendidikan tentang kondisi kesehatan warga satuan pendidikan, metode pembelajaran yang digunakan, peserta didik yang belum bisa terlayani pendidikannya, kendala yang dihadapi, laporan praktik baik dan capaian hasil belajar siswa, dan laporan pelaksanaan ujian nasional. Kemudian Implikasinya terhadap strategi guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam mencakup: Pertama, perencanaan strategi guru, di mana guru menyiapkan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Daring yaitu satu lebar dalam satu kali tatap muka. Penggunaan strategi pembelajaran yaitu afektif/kesadaran siswa untuk menghafal al-Qur’an dan Hadits, inquiri/tanya jawab, ekspositori/ menyampaikan materi pelajaran secara verbal, koorpiratif/interaksi sesama siswa melalui media sosial untuk berbagi informasi pelajaran, dan teaching and learning/melibatkan siswa secara penuh dalam pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yaitu whatsaap, google forms, dan zoom. Penggunaan metode pembelajaran yaitu ceramah, Tanya jawab, pemberian tugas, latihan/driil, dan metode demonstrasi. Penggunaan sumber belajar dan bahan ajar yaitu buku paket/teks, al-Qur’an dan terjemahannya, buku Hadits, internet, dan buku penunjang. Penggunaan waktu pembelajaran yaitu 60 menit (20 menit untuk persiapan dan istirahat, 5 untuk pembuka pembelajaran, 30 menit untuk kegiatan inti pembelajaran, dan 5 menit untuk kegiatan penutup pembelajaran). Kedua, pelaksanaan strategi guru, yakni guru melakukan kegiatan pendahuluan yaitu mengucapkan salam, menanya kabar siswa, mengisi daftar hadir, berdo’a, membaca surat pendek, menanya dan memotivasi shalat duha, tagihan tugas siswa, menanya materi yang sudah dibahas, dan menyampaikan judul materi yang akan dibahas. Kegiatan inti yaitu menyampaikan materi pelajaran dalam bentuk power point, video, video animasi, dan voice note. Kegiatan penutup yaitu melakukan penilaian formatif kepada siswa, memberikan kesimpulan materi pelajaran, memberikan tugas, menutup pembelajaran dengan hamdallah dan mengucapkan salam. Ketiga evaluasi strategi guru, yakni guru melakukan evaluasi formatif yaitu melakukan penilaian terhadap siswa setelah mempelajari Kompetensi Dasar, keaktifan siswa dimasukkan dalam penilaian karakter. Evaluasi sumatif yaitu penilaian tengah semester, semester, dan ujian nasional dilakukan berdasarkan kalender pendidikan. Kemudian evaluasi diasnitik terhadap siswa dilakukan setiap pembelajaran dalam jaringan. Penelitian ini menyimpulkan, bahwa kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh akibat Covid-19 oleh kepala sekolah di SMPIT An-Nida’ Lubuklinggau yaitu menetapkan tujuan pembelajaran jarak jauh, model pengelolaan satuan pendidikan, sistem pembelajaran, rencana berkelanjutan pembelajaran, pembinaan dan pemantauan, kesiapan sarana dan prasarana, program pengasuhan, membentuk tim siaga darurat Covid-19, dan memberikan laporan. Kemudian implikasinya terhadap strategi guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap perencanaan strategi guru yaitu menyiapkan Silabus dan RPPD, penggunaan strategi pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan metode pembelajaran, penggunaan bahan ajar dan sumber belajar, penggunaan waktu pembelajaran, dan penilaian formatif. Kemudian implikasinya terhadap strategi guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Selanjutnya terhadap evaluasi strategi guru yaitu mengadakan evaluasi formatif, evaluasi sumatif, dan evaluasi diasnotik.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh, Covid- 19, Strategi Guru, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam | ||||||||
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc L Education T Technology > T Technology (General) |
||||||||
Divisions: | Pasca_Sarjana > Pendidikan Agama Islam-S2 | ||||||||
Depositing User: | Mrs hasni hartati | ||||||||
Date Deposited: | 21 Feb 2023 08:51 | ||||||||
Last Modified: | 21 Feb 2023 08:51 | ||||||||
URI: | http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/2723 |
Actions (login required)
View Item |