Itsbat Nikah Serta Implementasi Pasca Terbitnya UU Nomor 1 Tahun 1974 (Studi Terhadap Pandangan Nahdlatul Ulama Kabupaten Kepahiang)

Marwansyah, Marwansyah and Ridwan, Rifanto Bin and Hidayat, Rahmat (2020) Itsbat Nikah Serta Implementasi Pasca Terbitnya UU Nomor 1 Tahun 1974 (Studi Terhadap Pandangan Nahdlatul Ulama Kabupaten Kepahiang). Sarjana thesis, IAIN Curup.

[img] Text
ITSBAT NIKAH SERTA IMPLEMENTASI PASCA TERBITNYA UU NOMOR 1 TAHUN 1974(Studi terhadap pandangan N.pdf - Accepted Version

Download (4MB)

Abstract

Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah bahwa fenomena maraknya itsbat nikah yang dilakukan pasca berlakunya UU Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan di Kabupaten Kepahiang. Kemudian NU sebagai ormas Islam yang sering menjadi rujukan bagi masyarakat perlu memberikan pandangannya terhadap fenomena tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pertama: Faktor apa yang mendorong masyarakat tidak mencatatkan perkawinannya? Kedua, Apa alasan yang mendorong pasangan mengajukan itsbat nikah? Ketiga, Bagaimanakah pandangan para Ulama Nahdliyin Kabupaten Kepahiang tentang praktik itsbat nikah yang terjadi di masyarakat? Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu berlokasi di Kabupaten Kepahiang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian analisis kualitatif. Sumber data diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi serta literartur-literatur yang berkaitan dengan topik penelitian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Faktor-faktor pasangan yang menikah tidak mencatatkan perkawinannya diantaranya biaya, takut ketahuan melanggar aturan, pernikahan yang dirahasiakan, kedua belah pihak atau salah satu pihak calon mempelai belum siap lantaran masih sekolah/kuliah atau masih terikat dengan kedinasan yang tidak diperbolehkan nikah terlebih dahulu. Kemudian dari pihak orang tua pernikahan ini dimaksudkan untuk adanya ikatan resmi dan juga untuk menghindari perbuatan yang melanggar ajaran agama seperti zina. Nikah siri dilakukan karena kedua atau salah salah satu pihak calon mempelai belum cukup umur/dewasa. Nikah siri juga dilakukan sebagai solusi untuk mendapatkan anak apabila dengan isteri yang ada tidak dikaruniai anak. Nikah siri dilakukan karena terpaksa. Kemudian alasan pasangan yang menikah mengajukan itsbat nikah; ingin menunaikan ibadah haji, mengurus pensiunan janda, pernikahan dilakukan sebelum tahun 1974, mengurus akta kelahiran anak, Dan membagikan harta warisan. Selanjutnya mengenai pandangan para Ulama Nahdliyin Kabupaten Kepahiang tentang praktik itsbat nikah: Pengabulan permohonan itsbat nikah harus memenuhi syarat yang ketat agar itsbat nikah tidak digunakan untuk pengesahan poligami tanpa pencatatan yang alasannya sering bertentangan dengan UU pasal 4 tahun 1974 dan KHI pasal 7 ayat (1), (2), dan (3).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Creators:
CreatorsEmail
Marwansyah, MarwansyahUNSPECIFIED
Ridwan, Rifanto BinUNSPECIFIED
Hidayat, RahmatUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Istbats Nikah, Pandangan, Nahdlatul Ulama
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z004 Books. Writing. Paleography
Divisions: Pasca Sarjana > Hukum Keluarga Islam-S2
Depositing User: Mrs yuni hartini
Date Deposited: 21 Feb 2023 08:50
Last Modified: 21 Feb 2023 08:50
URI: http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/2704

Actions (login required)

View Item View Item