Wali Nikah Anak Perempuan Yang Lahir Dari Perempuan Hamil Luar Nikah Tinjauan Analisis Normatif dan Sosiologis (Studi di Kecamatan Sukakarya)

Herawati, Herawati and Ridwan, Rifanto Bin and Asha, Lukman (2021) Wali Nikah Anak Perempuan Yang Lahir Dari Perempuan Hamil Luar Nikah Tinjauan Analisis Normatif dan Sosiologis (Studi di Kecamatan Sukakarya). Masters thesis, IAIN Curup.

[img] Text
WALI NIKAH ANAK PEREMPUAN YANG LAHIR DARI PEREMPUAN HAMIL LUAR NIKAH TINJAUAN ANALISIS NORMATIF D.pdf

Download (6MB)

Abstract

Perkawinan merupakan sunnatullah yang disyari’atkan bagi manusia dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan biologis dan memperjelas keturunan. Perkawinan yang sah akan melahirkan anak yang memiliki status dan kedudukan yang sah di hadapan hukum. Maraknya kasus perzinahan yang berujung pada suatu pernikahan, dimana seorang wanita tersebut menikah dalam kondisi hamil. Setelah anak tersebut lahir kemudian dipertanyakan statusnya, siapakah yang akan menjadi wali nikahnya nanti. Namun, sebagian kalangan yang notabennya kurang memahami masalah agama sehingga tidak mempersoalkan lagi masalah tersebut karena mereka menganggap bahwa yang menikahi ibunya adalah ayahnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hukum normatif wali nikah anak yang lahir dari perempuan hamil luar nikah (dalam hal ini penelitian ini memfokuskan pendapat imam syafi’i) dan untum mengetahui bagaimana pandangan masyarakat Kecamatan Sukakarya tentang perwalian anak yang lahir dari perempuan hamil luar nikah. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan Penelitian Kepustakaan (Library Research), dalam hal ini data diambil dari literatur yang ada dan informasi bersumber dari interview dengan Para Tokoh Masyarakat Kecamatan Sukakarya. Untuk menganalisi data dilakukan secara kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang dapat diamati. Kajian ini memperoleh kesimpulan, bahwa menurut pendapat Imam Syafi’i tentang perwalian anak hasil zina dimana tidak ada hak bagi bapak biologisnya untuk menikahkan anak hasil zina Nabi membatalkan hubungan nasab dengan jalan perzinaan dalam Islam, dan tidak mengakui hubungan nasab dengannya setelah datangnya Islam, sebagaimana keadaan pada zaman Jahiliyyah yang menetapkan nasab dari hubungan zina, hal ini di dukung oleh Undang-undang Kompilasi Hukum Islam pada Pasal 100 yang berbunyi “ anak yang lahir dari luar perkawinan hanya mempunyai hubungan nasab dengan ibunya dan keluarga ibunya. Sedang menurut tokoh masyarakat Kecamatan Sukakarya mengatakan bahwa anak hasil perzinaan itu tidak dinasabkan kepada bapaknya tetapi dia dinasabkan kepada ibunya saja. Dengan demikian perwalian anak luar nikah hasil dari perempuan hamil luar nikah jika anak tersebut akan menikah maka perwaliannya jatuh pada wali hakim.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmail
Herawati, HerawatiUNSPECIFIED
Ridwan, Rifanto BinUNSPECIFIED
Asha, LukmanUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Nikah, Kawin hamil dan wali
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
K Law > K Law (General)
K Law > KZ Law of Nations
Divisions: Pasca Sarjana > Hukum Keluarga Islam-S2
Depositing User: Mr hardinata
Date Deposited: 21 Feb 2023 08:41
Last Modified: 21 Feb 2023 08:41
URI: http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/2549

Actions (login required)

View Item View Item