Status Nasab Anak Pada Perkawinan Hamil Menurut Fikih dan Perundang-undangan (Studi Komperatif)

Cahaya Utami, Sella and Yusefri, Yusefri and Ridwan, Rifanto Bin (2021) Status Nasab Anak Pada Perkawinan Hamil Menurut Fikih dan Perundang-undangan (Studi Komperatif). Sarjana thesis, IAIN Curup.

[img] Text
STATUS NASAB ANAK PADA PERKAWINAN HAMIL MENURUT FIKIH DAN PERUNDANG-UNDANGAN.pdf - Accepted Version

Download (3MB)

Abstract

Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang mempunyai sifat saling membutuhkan, karena sejak lahir manusia dilengkapi dengan naluri untuk senantiasa hidup dengan orang lain. Sama halnya dengan anak yang suatu saat nanti akan tumbuh menjadi dewasa dan hidup ditengah-tengah masyrakat, anak anak tersebut memiliki hak untuk mendapatkan pengakuan dan posisi yang baik ditengah kehidupan masyarakat, baik itu dilihat dari segi Agama maupun sosial. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status nasab anak perkawinan hamil menurut fikih, untuk mengetahui status nasab anak pekawinan hamil menurut perundang- undangan, dan untuk mengetahui perbandingan dan persamaan status nasab anak perkawinan hamil menurut fikih dan perundang- undangan. Dalam menjawab permasalahan tersebut penulis menggunakan metode pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dapat diartikan sebagai penelitian yang tidak mengadakann perhitungann. Penelitian ini termasuk penelitian normatif (kepustakaan). Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan adapun hasil peneltian ini adalah status nasab anak menurut fikih madzhab Hanafi adalah anak yang dikandung dianggap mempunyai hubungan darah dan hukum yang sah dengan pria yang mengawini wanita tersebut apabila anak tersebut lahir setelah dilaksanakannya perkawinan. Menurut fikih madzhab Syafi‟i adalah apabila anak yang dikandung lahir setelah enam bulan pernikahan antara kedua pezina maka anak tersebut dinasabkan kepada laki-laki yang menghamilinya namun jika anak tersebut lahir sebelum enam bulan dilakukannya perkawinan tersebut maka tidak bisa dinasabkan kepada ayah biologisnya. Status nasab anak menurut Undang- undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dalam pasal 42 dijelaskan anak sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau akibat perkawinan yang sah. Menurut Kompilasi Hukum Islam anak tersebut merupakan anak sah apabila wanita tersebut dinikahkan kepada laki-laki yang menghamilinya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Creators:
CreatorsEmail
Cahaya Utami, SellaUNSPECIFIED
Yusefri, YusefriUNSPECIFIED
Ridwan, Rifanto BinUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Kawin Hamil, Fikih, dan Perundang-undangan.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z004 Books. Writing. Paleography
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Mrs yuni hartini
Date Deposited: 21 Feb 2023 08:35
Last Modified: 21 Feb 2023 08:35
URI: http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/2450

Actions (login required)

View Item View Item