Sanksi Adat terhadap Perkawinan Sepoyang ditinjau dari Hukum Islam

Noza Amalliya, Mesti and Muda Hasim Harahap, Oloan and Lendrawati, Lendrawati (2021) Sanksi Adat terhadap Perkawinan Sepoyang ditinjau dari Hukum Islam. Sarjana thesis, IAIN Curup.

Text
mesti noza.pdf - Accepted Version
Download (1MB)

Abstract

Adapun permasalahan utama dalam penelitian ini, adalah 1) Mengetahui pelaksanaan Sanksi adat perkawinan sepoyang di Perbo Kecamatan Curup Utara 2) Mengetahui bagaimana pandangan hukum Islam terhadap sanksi adat di Perbo Kecamatan Curup Utara. Dalam menemukan informasi mengenai masalah penelitian ini, maka peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mengadakan penelitian secara langsung dilapangan. Untuk itu peneliti mewawancarai 6 orang responden utuk memperoleh data, selanjutnya menganalisa data dengan Data reduction (reduksi data), Data Display (penyajian data) dan Conclusion Drawing/Verification Dari hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Pelaksanaan Sanksi adat perkawinan sepoyang di Perbo Kecamatan Curup Utara pertama dengan mengumpulkan tetua adat dan perangkat, mempersiapkan alat dan bahan berupa: kambing, 3 jenis sawa (beras ketan, sawo putih dari kelapa, dan sawo labu), kapur sirih, orang yang berhak melaksanakan tradisi ini ialah mereka yang menjabar sebagai perangkat desa seperti kades, BMA dan tokoh adat lainnya. Pelaksanaan pecah periuk (denda adat) ini bertujuan untuk memberitahukan kepada kutei setempat bahwa telah terjadi pelangaran hukum adat. 2) Pandang hukum Islam terhadap sanksi adat di Perbo Kecamatan Curup Utara. Tradisi pecah periuk ini dilarang dalam islam karena tidak diperbolehkan memutuskan silaturahmi atau hubungun kekerabatan

Item Type:

Thesis (Sarjana)

Creators: