Pemisahan Duduk Bersanding Pada Walimatul ‘Ursy di Kelurahan Air Bang Kota Curup Kabupaten Rejang Lebong Ditinjau Dari Maslahah

Najib, Naufal Amrian and ElKhairati, ElKhairati and Wihidayati, Sri (2019) Pemisahan Duduk Bersanding Pada Walimatul ‘Ursy di Kelurahan Air Bang Kota Curup Kabupaten Rejang Lebong Ditinjau Dari Maslahah. Sarjana thesis, IAIN Curup.

[img] Text
Naufal Amrian Najib (15621037).pdf

Download (5MB)

Abstract

Walimatul Ursy’ atau biasa disebut dengan pesta pernikahan adalah salah satu sunah Rasulullah SAW. Biasanya acara walimatul ‘ursy itu diadakan dengan menyandingkan kedua pengantin laki-laki dan wanita di sebuah pelaminan agar dapat di lihat oleh para tamu yang datang. Tujuannya agar tamu bisa melihat dengan jelas pasangan yang telah menikah agar tidak terjadi fitnah di kemudian hari. Namun di kelurahan Air Bang Ada 3 kasus dimana pelaksanaan walimatul ‘ursy dengan cara memisahkan duduk Pengantin laki-laki dengan pengantin perempuan dalam satu ruangan yang mana ruangan tersebut di beri penghalang atau hijab sehingga tamu laki-laki tidak bisa melihat pengantin perempuan dan tamu perempuan begitu pula sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tatacara pelaksaan pemisahan duduk bersanding pada walimatul ursy’ dan tinjauan maslahah terhadap hukum pelaksanan pemisahan duduk bersanding pada walimatul ursy’ tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunkan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun primer merupakan data hasil dari wawancara terhadap subjek penelitian,sedangkan data sekunder didapat melalui studi kepustakaan melalui pendalaman terhadap buku/ litelatur dan tersier diperoleh dari kamus, ensiklopedi, buku online artikel ataupun karya ilmiah yang berhubungan dengan walimah dan maslahah. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah: 1. Pada walimatul ‘ursy di kelurahan Air Bang mayoritas masyarakat disana masih dengan cara menyandingkan kedua pengantin pada satu pelaminan. Hanya ada 3 kasus pemisahan duduk bersanding pada walimatul ‘ursy yang terjadi di kelurahan Air Bang. Adapun Tata cara pelaksaan pemisahan duduk bersanding pada walimatul ‘ursy yaitu: a) Dengan cara dipisahkannya duduk pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, b) Dengan cara diletakan hijab/penghalang sehingga tamu laki-laki tidak bisa melihat pengantin perempuan dan tamu perempuan begitu pula sebaliknya, c) Dengan cara dipisahkan ruangan atau gedung antara pengantin laki-laki dan perempuan, 2. Hukum pemisahan duduk bersanding pada walimatul ‘ursy di tinjau dari masalahah termasuk kedalam kajian masahah mursalah yang mana hukum dari pemisahan duduk bersanding pada walimatul ‘ursy adalah Makruh. Lebih baik apabila kedua pengantin disandingkan pada satu pelaminan. Hal ini bertujuan untuk agar memelihara tradisi yang ada di masyarakat sehinga akan menghindarkan dari fitnah. Selain itu juga dengan memisahkan pelaminan laki-laki dan perempuan juga akan menghilangkan tujuan walimatul ‘ursy itu sendiri yaitu sebagai ajang pemberitahuan kepada masyarakat agar tidak terjadi fitnah di kemudian hari. Pemisahan ini juga termasuk hal yang berlebih-lebihan karena akan memakan banyak tempat dak tidak efisien.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Creators:
CreatorsEmail
Najib, Naufal AmrianUNSPECIFIED
ElKhairati, ElKhairatiUNSPECIFIED
Wihidayati, SriUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Pemisahan duduk Walimatul ursy, Maslahah dan Hukum islam
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Mr hardinata
Date Deposited: 21 Feb 2023 08:32
Last Modified: 21 Feb 2023 08:32
URI: http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/2398

Actions (login required)

View Item View Item