Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 3 Semende Darat Tengah (SDT) Kabupaten Muara Enim

Nurlaili, Nurlaili and Rahman, Abdul and Amin, Muhammad (2020) Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 3 Semende Darat Tengah (SDT) Kabupaten Muara Enim. Sarjana thesis, IAIN Curup.

Text
skripsi nurlaili.pdf - Accepted Version
Download (4MB)

Abstract

Salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia adalah dengan menyempurnakan dan mengembangkan kurikulum, mulai dari kurikulum 1947 Kurikulum 1952, Kurikulum 1964, Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 (KBK), dan Kurikulum 2006 (KTSP). karena kurikulum memiliki peran yang sangat penting untuk mewujudkan tujuan pendidikan di Indonesia. Mengingat sangat pentingnya peranan kurikulum dalam dunia pendidikan maka pemerintah mengeluarkan kurikulum 2013. Namun dalam pelaksanaan kurikulum 2013 di Indonesia terutama di SMP Negeri 3 Semende Darat Tengah mengalami masalah dan tantangan sehingga yang terjadi belum sesuai dengan yang diharapkan. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan kualitatif, bertujuan mengetahui faktor-faktor penghambat pelaksanaan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 3 Semende Darat Tengah (SDT) Kabupaten Muara Enim. Dalam mengumpulkan data penulis melakukan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan subjek dalam penelitian adalah kepala sekolah, wakil kurikulum, guru Pendidikan agama Islam dan siswa kelas VII. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor penghambat pelaksanaan kurikulum 2013 pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas VII SMP Negeri 3 Semende Darat Tengah Kabupaten Muara Enim yaitu: Pertama Buku PAI yaitu ketidak sinkronan antara materi yang telah dipaparkan dengan soal-soal yang disajikan dan juga terkait ketepatan kaidah bahasa Indonesia, Kedua sarana prasarana, seperti kurangnya buku kurikulum 2013 terkhusus buku PAI padahal didalam kurikulum 2013 sudah menggunakan pendekatan saintifik. Ruang perpustakaan, musholla dan lapangan yang belum ideal, kelas yang tidak dilengkapi dengan LCD, proyektor, komputer, infokus, dan media pembelajaran lainnya yang menunjang pembelajaran. Ketiga guru PAI, dimana kesusahan dalam menyusun perangkat pembelajaran seperti prota, prosem dan silabus disebabkan karena kurangnya mengikuti pelatihan kurikulum 2013. Keempat evaluasi/penilaian dimana penilaian yang sangat rumit sehingga guru PAI kesulitan dalam mengevaluasi di dalam kurikulum 2013 serta kemampuan dasar yang dimiliki siswa yang berbeda-beda baik pengetahuan, keterampilan maupun sikap.

Item Type:

Thesis (Sarjana)

Creators: