Penyebab Tingginya Cerai Gugat Tahun 2017 di Pengadilan Agama Curup

Sholihini, Wildhan and Yusefri, Yusefri and Albukhari, Albukhari (2019) Penyebab Tingginya Cerai Gugat Tahun 2017 di Pengadilan Agama Curup. Sarjana thesis, IAIN Curup.

[img] Text
skripsi wildan.pdf

Download (9MB)

Abstract

Perceraian merupakan jalan terakhir bagi pasangan suami istri yang memang sudah tidak bisa lagi mempertahankan rumah tangga mereka. Islam memberikan kesempatan untuk menjatuhkan talak tidak hanya untuk kaum adam saja, tapi kau hawa pun bisa mengajukan cerai gugat dengan alasan yang sama dengan suami seperti yang terdapat dalam undang-undang. Faktanya dizaman sekarang, perempuan tidak lagi mempunyai ketakutan kalau menyandang status janda, bahkan dalam banyak perkara perceraian, angka perceraian lebih banyak diajukan oleh perempuan melalui cerai gugat, seperti di pengadilan agama curup, tahun 2017 banyak sekali terjadi cerai gugat. Adapun tujuan skripsi adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab cerai gugat pada tahun 2017 serta untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam mengabulkan perkara cerai guagat tersebut.metode penelitian ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data pada skripsi ini adalah wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Adapun hasil penelitian ini adalah: 1. Faktor-faktor yang menyebabkan banyaknya terjadi cerai gugat di pengadilan agama curup tahun 2017 adalah 10 faktor, 6 diantaranya yang paling dominan seperti perselisihan dan pertengkaran terus menerus (482 perkara), meninggalkan salah satu pihak (44 perkara), ekonomi (13 perkara), madat (8 perkara), KDRT dan poligami, kawin paksa dan madat masingmasing (2 perkara) dan judi dan murtad masin-masing (1perkara). 2. Pertimbangan hukum hakim dalam menyelesaikan perkara cerai gugat pada tahun 2017 tetap merujuk pada alasan-alasan yang ada dalam undang-undang no 1 tahun 1974 jo pasal 116 khi tentang alasan-alsan perceraian. Disini para hakim memberikan penilaian bahwa setiap cerai gugat yang diajukan oleh istri masing-masing mempunyai alasan menurut hukum, artinya sudah sesuai dengan hukum formil yang berlaku, jadi berdasarkan hadis nabi istri boleh mengajukan cerai gugat dikarenakan prilaku suami yang sudah tidak baik, juga hal ini diperkuat dengan qaedah fiqhiyah yang menyatakan menghilangkan penderitaan harus didahulukan daripada menarik manfaat, membiarkan istri hidup menderita didalam rumah tangga dilarang, oleh karena itulah perceraian merupakan keputusan terbaik dari hakim untuk kebaikan kedua belah pihak.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Creators:
CreatorsEmail
Sholihini, WildhanUNSPECIFIED
Yusefri, YusefriUNSPECIFIED
Albukhari, AlbukhariUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Cerai gugat
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Mr hardinata
Date Deposited: 21 Feb 2023 08:30
Last Modified: 21 Feb 2023 08:30
URI: http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/2345

Actions (login required)

View Item View Item