Status Walimatul Ursy Sebelum Pelaksanaan Akad Nikah (Studi Kasus Desa Pelalo Kecamatan Sindang Kelingi)

Tantri, Lidya and Muda Hasim Harahap, Oloan and Birahmat, Budi (2020) Status Walimatul Ursy Sebelum Pelaksanaan Akad Nikah (Studi Kasus Desa Pelalo Kecamatan Sindang Kelingi). Sarjana thesis, IAIN Curup.

[img] Text
LIDYA TANTRI 16621021 STATUS WALIMATUL URSY SEBELUM PELAKSANAAN AKAD NIKAH STUDI KASUS DESA PELALO KEC SINDANG KELINGI.pdf - Accepted Version

Download (2MB)

Abstract

Walimatul Ursy adalah upacara perjamuan makan yang diadakan baik waktu akad, sesudah akad, atau dukhul (sebelum dan sesudah Jima’). Inti dari upacara tersebut adalah untuk memberitahu dan merayakan pernikahan yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan kedua mempelai atau kedua keluarga. Seperti yang peneliti temukan di Desa Pelalo Kecamatan Sindang Kelingi terdapat fenomena menarik bahwasanya pelaksanaan Walimatul Ursy di laksanakan sebelum akad nikah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membahas tentang status walimatul ursy sebelum pelaksanaan akad nikah. Dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana islam mengatur tentang pelaksanaan walimah serta diperbolehkan atau tidak melaksanakan Walimah sebelum akad nikah. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian field research. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah ilmu-ilmu penelitian sosial yang mengumpulkan dan menganalisis berupa kata-kata (lisan maupun tulisan) dan perbuatan-perbuatan manusia, serta peneliti tidak berusaha menghitung dan mengkualifikasi data kualitatif yang diperoleh dan tidak menganalisis angka-angka. Sumber data dari penulisan ini yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data primer adalah data yang diambil dari sumber primer atau sumber pertama. Data penelitian ini diperoleh langsung dari Kepala Desa, Tokoh masyarakat, Tokoh Adat, maupun Tokoh Agama di Desa Pelalo. Data ini diperoleh berupa hasil wawancara dan ditulis langsung oleh peneliti. Sumber data sekunder adalah pengambilan data yang dihimpun oleh peneliti melalui tangan kedua. Adapun data sekunder dalam penelitian ini seperti dokumen-dokumen penting dari sekolah, buku-buku, dan artikel-artikel yang berkaitan dengan penelitian ini Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terdapat didalam Kaidah Nahi pada kaidah kedua, bahwasannya suatu larangan tertuju kepada zat atau esensi suatu perbuatan. Misalnya larangan menyetubuhi istri ketika haid. Jadi maksudnya ialah menyetubuhi istri di perbolehkan saja karena sudah berstatus suami istri. Akan tetapi yang menjadi permasalahannya ialah terletak pada waktu. Larangan menyetubuhi istri karena dilakukan ketika haid. Maka dari itu dapat peneliti ambil kesimpulan bahwasannya walimah yang dilaksanakan pada waktu sebelum akad nikah itu dilarang. Walimah atau zatnya tidak haram akan tetapi pelaksanaannya diwaktu yang salah itu diharamkan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Creators:
CreatorsEmail
Tantri, LidyaUNSPECIFIED
Muda Hasim Harahap, OloanUNSPECIFIED
Birahmat, BudiUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Status Walimatul Ursy
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Divisions: Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Mrs yuni hartini
Date Deposited: 21 Feb 2023 08:26
Last Modified: 21 Feb 2023 08:26
URI: http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/2227

Actions (login required)

View Item View Item