Pemahaman Masyarakat Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong Dalam Pembayaran Zakat Hasil Pertanian Gula Aren

Lestari, Siti Anita and Kisworo, Budi and Wihidayati, Sri (2020) Pemahaman Masyarakat Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong Dalam Pembayaran Zakat Hasil Pertanian Gula Aren. Sarjana thesis, IAIN Curup.

[img] Text
SITI ANITA LESTARI.pdf - Accepted Version

Download (1MB)

Abstract

Pemahaman adalah kemampuan memahami arti suatu bahan pelajaran, seperti menjelaskan, menafsirkan, meringkas atau merangkum suatu pengertian.Tokoh masyarakat adalah orang-orang yang memiliki pengaruh besar dimasyarakat, yang memiliki posisi dalam lingkungan tertentu. Zakat hasil pertanian adalah Proses pelaksanaan hak yang wajib dikeluarkan dari harta (hasil pertanian) bagi semua muslim yang mampu, kemampuannya yaitu mencapai nishab dan mencapai haul. Melihat fenomena yang ada, penulis mengangkat tema ini menjadi objek penelitian yang menggunakan penelitian Field Research atau penelitian lapangan. Dengan menggunakan metode ini, penulis dapat mengumpulkan data sesuai dengan fenomena yang terjadi di lapangan. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder, yang dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi kemudian data tersebut diedit, diperiksa dan disusun kemudian dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pemahaman tokoh masyarakat Desa Air Meles Atas dalam pembayaran zakat hasil pertanian gula aren adalah haulnya menunggu satu tahun, nishab nya tergantung berapa harta yang dimiliki pada saat ingin mengeluarkan zakat, kadarnya 2,5% dan zakat diberikan kepada bendahara pengurus masjid digunakan untuk pembangunan masjid, membayar guru mengaji dan diberikan kepada lansia dan anak yatim piatu yang membutuhkan. Pemahaman Tokoh Masyarakat Desa Air Meles Atas dalam pembayaran zakat hasil pertanian menurut Hukum Islam mengenai haul sama dengan pendapat Imam Hambali bahwasannya zakat dari tanaman yang sejenis dan mendekati waktu panennya dikumpulkan dalam setahun, nishab nya sama dengan pendapat Abu Hanafiah bahwa nishab tidak menjadi syarat wajib zakat sepersepuluh (ketentuan nishab tidak berlaku). Kadarnya 2,5% sama dengan pendapat Mazhab Maliki, syafi’i dan Hanbali wajib dizakati apabila di maksudkan untuk bisnis (masuk kategori zakat perdagangan) dengan kadar zakat sebesar 2,5% karena bukan termasuk makanan pokok. Pemberian zakat untuk pembangunan masjid (tergolong ke Gharim), Menurut Imam Malik, syafi’i dan Ahmad, orang yang berhutang untuk kemaslahatan umum maka ia boleh minta dari bagian ini untuk membayar hutangnya meskipun ia orang kaya. Pemberian zakat kepada guru mengaji (tergolong fi sabilillah), sesuai dengan pendapat para Ulama adalah orang yang bertugas membina kaum muslimin dalam urusan-urusan agama. Pemberian terhadap lansia yang di kategorikan fakir berhak menerima zakat sesuai dengan pedapat Imam Maliki, orang fakir adalah orang yang tidak memiliki bekal belanja untuk menghidupi dirinya dalam setahun.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Creators:
CreatorsEmail
Lestari, Siti AnitaUNSPECIFIED
Kisworo, BudiUNSPECIFIED
Wihidayati, SriUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Pemahaman, Zakat, Petani Gula Aren.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
K Law > K Law (General)
Depositing User: Mrs yuni hartini
Date Deposited: 21 Feb 2023 08:15
Last Modified: 21 Feb 2023 08:15
URI: http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/2048

Actions (login required)

View Item View Item