Daria, Daria and Susanto, Kemas Rezi and Cikdin, Cikdin (2019) Dampak Organisasi Sejuta Enam Terhadap Akhlak Remajadi Desa Simpang Beliti Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong. Sarjana thesis, IAIN Curup.
Text
skripsi DARIA.pdf - Accepted Version Download (8MB) |
Abstract
Orang tua merupakan pendidik pertama bagi anak-anak, dikarenakan dari orang tualah anak mula-mula menerima pendidikan yang pada hakikatnya merupakan lingkungan yang membentuk dan mempengaruhi kepribadian dan tingkah laku anak oleh karena itu orang tua harus mendidik anak berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadist. Maka orang tua lah yang bertanggung jawab atas perilaku dan akhlak dari anak-anaknya. Sedangkan di Desa Simpang Beliti Kecamatan Binduriang diketahui terdapat salah satu organisasi yang terdiri dari para ibu-ibu yang dikenal dengan sebutan organisasi Sejuta Enam. Organisasi Sejuta Enam yang berada di Desa Simpang Beliti Kecamatan Binduriang merupakan perkumpulan ibu-ibu yang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan yaitu pernikahan, namun pada praktiknya banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak mencerminkan diri sebagai teladan yang baik bagi remaja Penelitien ini menggunakan pendekatan Deskriptif Kualitatif yaitu mendeskripsikan secara jelas mengenai hasil temuan dilapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Desa Simpang Beliti Kecamatan Binduriang. Teknik yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah teknik interview, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Dampak negatif dari kegiatan Organisasi Sejuta Enam yang ada di Wilayah Desa Simpang Beliti adalah bagi kalangan Remaja di Desa Simpang Beliti tersebut, diantaranya: (1) Sering terjadi perkelahian yang dilakukan oleh remaja ketika acara pesta dilakukan. (2) Remaja yang meminum minuman keras. Dikarenakan meniru perilaku orang tua yang mengikuti acara pesta di malam hari. (3) Remaja melakukan pergaulan bebas. (4) Remaja melakukan pencurian. (5) Remaja wanita berpakaian tidak sopan. Karena para anggota Organisasi Sejuta Enam tidak dapat menjadi contoh yang baik karena para anggota mengenakan pakaian yang ketat, pakaian minim, rambut yang diwarnai, dan pakaian yang tidak sopan. (6) Remaja memiliki tingkat kesadaran agama yang rendah. Karena para orang tua lebih tertarik mengikuti Organisasi Sejuta Enam dibandingkan dengan mungikuti kegiatan di Masjid ataupun mendirikan pengajian Ibu-Ibu. Sedangkan Pandangan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat berpandangan bahwa Organisasi Sejita Enam untuk dapat di bubarkan dan digantikan dengan Organisasi yang lebih mendekatnkan para warga desa untuk memahami dan mendalami agama, yaitu Kelompok-kelompok Pengajian Ibu-Ibu.
Item Type: | Thesis (Sarjana) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Uncontrolled Keywords: | Sejuta Enam, Akhlaak, Remaja | ||||||||
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform | ||||||||
Divisions: | Fakultas Tarbiyah > Pendidikan Agama Islam | ||||||||
Depositing User: | Mrs maisonah | ||||||||
Date Deposited: | 21 Feb 2023 07:56 | ||||||||
Last Modified: | 21 Feb 2023 07:56 | ||||||||
URI: | http://e-theses.iaincurup.ac.id/id/eprint/1776 |
Actions (login required)
View Item |