Manajemen Pendidikan Non Formal Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II A Curup dengan Pendekatan Posdcorb

Asril, Ardi and Warlizasusi, Jumira and Hartini, Hartini (2021) Manajemen Pendidikan Non Formal Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II A Curup dengan Pendekatan Posdcorb. Masters thesis, IAIN CURUP.

Text
Skripsi Ardi Amir.pdf
Download (6MB)

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Curup dalam melakukan pembinaan kepada narapidana memberikan layanan Pendidikan non formal berupa Pendidikan kesetaraan Paket C. Dalam memberikan layanan pendidikan ini diperlukan pengelolaan yang baik untuk mencapai tujuan pendidikan yang bermutu. Namun banyak dikalangan masyarakat yang meragukan kualitas pendidikan non formal yang dilaksanakan di Lapas. Tujuan penelitian ini menjelaskan: (1) Upaya melaksanakan program pendidikan nonformal di Lembaga Pemasyarakatan Curup, (2) menemukan kendala, dan (3) mengatasi kendala di Lapas Curup. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik Pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan POSDCORB. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui observasi ke Lapas Curup, dan hasil wawancara dengan para informan penelitian yaitu petugas Lapas, Pengelola PKBM, pihak Diknas dan perwakilan peserta paket C. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumentasi tertulis. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan (1) wawancara, (2) observasi, dan (3) dokumentasi. Metode analisis data menggunakan model penelitian kualitatif versi Miles dan Huberman. Sementara itu, gunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik untuk memverifikasi keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pendidikan nonformal bagi narapidana yang dijalankan oleh lembaga pemasyarakatan berjalan cukup baik, meskipun masih banyak kendala. Lapas bekerjasama dengan PKBM “Bina Sejahtera” di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan narapidana. Dalam proses pelaksanaannya, ditemukan kendala, yaitu: (1) Pada aspek Budgeting, kurangnya dana untuk operasional, (2) Pada aspek Coordinating, waktu operasional yang terbatas, (3) Aspek Directing, Tahanan sendiri kurang motivasi. Untuk mengatasi kendala tersebut (1) Lapas secara konsisten mengajukan proposal penggalangan dana, (2) Guru memperbaiki proses pembelajaran dan memilih mata pelajaran yang diperlukan sehingga tersedia waktu yang cukup, dan (3) Lapas bekerjasama dengan Kementerian Agama Kabupaten Rejang Lebong dan IAIN Curup untuk melakukan kegiatan pengajian dan konseling secara rutin untuk memotivasi narapidana agar dapat kembali menjalani hidup normal ketika sudah bebas dari menjalani hukuman.

Item Type:

Thesis (Masters)

Creators: